Film Indonesia, COOL !

1. Sang Pencerah
   
      Meski SANG PENCERAH tidak diloloskan Komite Seleksi Festival Film Indonesia, film yang mengangkat kisah kehidupan K.H. Ahmad Dahlan ini mendapat apresiasi bagus dari penonton. Sang sutradara, Hanung Bramantyo menyebut jumlah penontonnya mencapai angka 1,3 juta lebih. Setting film ini digarap maksimal dengan mempersiapkan busana dan rekayasa latar. Pujian datang dari berbagai kalangan. 



Hanung juga benar-benar serius dalam pemilihan karakter, pengarahan akting, dan atmosfer musik yang melatari. Dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai K.H. Ahmad Dahlan, Ihsan Idol sebagai Ahmad Dahlan Muda, dan Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan dan dukungan pemain lain seperti Sujiwo Tejo, Yati Surahman, Slamet Rahardjo, Giring Nidji, Ikranegara, Dennis Adishwara, dan Agus Kuncoro. Tak heran jika setiap tokoh menjadi menonjol namun tetap tidak tumpang tindih. Hadir saat libur Lebaran, 8 September 2010, film ini menjadi film paling dinanti pada tahun 2010. Trailer ? check this out !

2. Alangkah Lucunya (Negeri ini)

    
    Selain skenario yang bagus, pemilihan pemain juga menjadi penentu bagus tidaknya sebuah film. Gabungan skenario dan pemain-pemain watak yang handal inilah yang membuat film Alangkah Lucunya (Negeri ini) menjadi film drama komedi satire Indonesia yang cantik. Beberapa nama seperti Reza Rahadian, Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, dan Rina Hasyim terkenal sebagai pemain watak yang mampu membawa peran dengan baik.

Dirilis pada 15 April 2010 yang disutradarai oleh Deddy Mizwar, film ini memuat pesan kritik sosial. Film ini mencoba mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dalam nominasi Festival Film Indonesia 2010, Alangkah Lucunya (Negeri ini)  bersanding dengan nominasi lainnyaTrailer ? check this out !

3. Tanah Air Beta
   
    Kolaborasi Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen dalam Alenia Pictures nyaris bisa ditebak, selalu mengangkat tema humanis yang melibatkan anak-anak dan keindahan landscape Indonesia. Dirilis pada 17 Juni 2010 dan disutradarai Ari Sihasale film ini dibintangi antara lain oleh Alexandra Gottardo, Lukman Sardi, Asrul Dahlan, dan lain-lain. Tema utama film ini adalah perpisahan Timor Timur dari Indonesia, yang membuat banyak keluarga yang mendapatkan konflik internal antara tetap berada di Indonesia, yakni di Kupang, atau memutuskan berpindah ke Timor Timur. 

Mengambil setting asli di Kupang, seolah penonton diajak 'melongok' perbatasan yang selama ini jarang terekspos. Bagaimana perjuangan seorang anak menemukan keluarganya yang enggan meninggalkan Timor Timur. Kondisi pengungsian yang kurang layak, tak membuat kecintaan pengungsi pada Indonesia. Karena itulah judul TANAH AIR BETA sungguh sangat tepat, rasa nasionalisme yang memudar bangkit oleh film ini. Trailer ? check this out ! 
5. Darah Garuda

    Darah Garduda  atau Merah Putih II (Internasional: Blood of Eagles) adalah film drama fiksi historis Indonesia yang dirilis tahun 2010 dan bagian kedua dari rangkaian film 'Trilogi Merdeka' yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn. Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Aryo Bayu, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, Astri Nurdin, Alex Komang, dan Aldy Zulfikar.

Mengantongi penghargaan Bali International Film Festival, Los Angeles Asian Pacific Film Festival, Amsterdam Cinemasia Film Festival, Bandung Film Festival, dan Bangkok World Film Festival, Darah Garuda justru didiskualifikasi oleh Festival Film Indonesia. Meskipun ada beberapa cerita yang kurang logis, namun film ini mampu membuat penonton berdebar dengan efek-efek bagus ala film Hollywood. Kualitas suara film yang membutuhkan modal Rp 10 milliar ini patut diacungi jempol. Trailer ?Check this out !


6.The Raid 


 The Raid sejak awal 2011 telah menyabet tiga penghargaan bergengsi dunia, antara lain Cadillacs People’s Choice Award, Toronto International Film Festival 2011, dan The Best Film sekaligus Audience Award – Jameson Dublin International Film Festival.
Di tengah keheningan fajar yang diguyur hujan, sebuah tim elit antiteror tengah bersiap menuju ke sebuah persembunyian gembong narkotika yang berada di jantung Ibu Kota.
Pasukan yang beranggotakan 20 orang polisi menyergap sebuah gedung apartemen tua di daerah kumuh yang menjadi markas persembunyian Tama (Ray Sahetapy), penguasa wilayah yang merupakan pembunuh berdarah dingin. Dia tinggal bersama dua pembantunya, Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian ).
Berdasarkan informasi dari seorang pengintai, Letnan Wahyu (Pierre Gruno), tim yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim) dengan anak buahnya, Rama (Iko Uwais) dan kawan-kawan memasuki gedung tua itu secara diam-diam.
Namun, rupanya rencana penyerbuan tersebut telah diketahui Tama, setelah seorang anak secara tak sengaja memergoki Sersan Jaka dan anak buahnya. Dia pun melakukan berbagai cara memertahankan wilayahnya dengan memblokir semua pintu keluar, hingga Rama dan kawan-kawannya terjebak di dalamnya.

Terdampar di gedung berlantai 30 tanpa jalan keluar, pasukan khusus tersebut harus berjuang mati-matian melawan penjahat-penjahat terburuk dan terkejam yang memburu mereka secara membabi buta untuk bertahan hidup dalam misi penyerbuan. Satu per satu rekan Rama dibantai, Rama pun harus melihat kehilangan teman-temannya yang tewas di tangan para penjahat.
Film arahan sutradara Gareth Evans itu menampilkan parade aksi baku hantam. Pertarungan demi pertarungan yang tak kenal lelah dari Sersan Jaka, Rama, dan kawan-kawan melawan para pembunuh suruhan Tama sarat dengan teknik beladiri yang mumpuni. Ketegangan ketika Rama bersama seorang temannya yang terluka dikejar kawanan pembunuh sadis juga terus memburu.
Lelah diburu oleh para pembunuh, Rama pun memutuskan menyerang balik Tama dan para pembunuh. Usaha kerasnya terbantu oleh Andi, pembantu Tama yang notabene kakaknya yang berkhianat demi sang adik. Pertarungan seru, dan sangat menegangkan, ketika Rama dan Andi berjibaku bertarung melawan Mad Dog.
Apakah mereka dapat keluar dari apartemen itu? Atau justru tidak ada yang dapat keluar dari gedung tua itu hidup-hidup?. Trailer ? Check tihs out !

7. Modus Anomali 

   Sesuai dengan genrenya, film ini diwarnai dengan cerita dan adegan yang menegangkan. Modus Anomali bercerita tentang seorang laki-laki yang sedang berlibur dengan istri dan kedua anak mereka di sebuah kabin di hutan dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu yang tak mereka undang. Sebelum dia menyadari apa yang terjadi, laki-laki itu mendapati dirinya terpisah dari keluarganya. Ketika ia mulai menemukan beberapa jam alarm yang tersebar di hutan itu, ia tiba-tiba harus berpacu dengan waktu jika ingin bertemu dengan keluarganya kembali. Sementara itu, di hutan juga sedang berlibur satu keluarga lain, yang mungkin berkaitan dengan keanehan yang sedang ia alami.
Sejauh ini, Modus Anomali sudah melakukan World Premiere-nya di South By Southwest Film Festival, sebuah festival film terbesar kedua di AS, yang diselenggarakan di Texas pada bulan Maret 2012 kemarin. Trailer ? Check this out !

Thanks for reading and watching !




Komentar

Postingan Populer