Indonesia Negara Terjorong Ke-19 Di Dunia
Indonesia, Negara Terjorok ke-19 di Dunia
"Kenapa angka-angka ini saya beber, agar mendapat perhatian oleh pemerintah daerah."
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menargetkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada 2015 mencapai 10,5 juta orang. Khusus Bali, targetnya mampu mendulang empat juta wisatawan asing.
Jumlah tersebut meningkat sekitar 500 ribu dibandingkan target kunjungan wisatawan asing pada 2012 yang mencapai 3,5 juta orang. “Mengingat saat ini Bali punya segalanya untuk pariwisata, yang branding-nya sudah internasional,” kata Mari Elka, di Bali, Kamis, 12 April 2012.
Mari mengungkapkan bahwa penilaian pariwisata Indonesia secara internasional masih cukup buruk.
Untuk daya saing pariwisata, Indonesia menempati peringkat ke-74 dari 139 negara. Infrastruktur ada di peringkat ke-90. Kebersihan ada di peringkat ke-120, yang artinya terjorok di urutan ke-19. “Daya saing sumber daya alam kita urutan 17 di antara 139 negara,” ucap Mari.
“Ini penting, kenapa angka-angka ini saya beber, agar mendapat perhatian oleh pemerintah daerah. Saya lihat soal kebersihannya, dari airport dan jalannya harus mendapat perhatian serius,” tuturnya.
Mari meminta kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia melakukan pembenahan terhadap hal-hal yang membuat Indonesia tertinggal dibanding negara lain.
Semua itu penting karena menunjang sektor pariwisata yang mampu menyediakan lapangan kerja sekitar tujuh persen. Pariwisata juga mampu memberikan devisa secara nasional di urutan kelima, setelah tambang, minyak, batu bara, dan lainnya.
"Kenapa angka-angka ini saya beber, agar mendapat perhatian oleh pemerintah daerah."
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menargetkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada 2015 mencapai 10,5 juta orang. Khusus Bali, targetnya mampu mendulang empat juta wisatawan asing.
Jumlah tersebut meningkat sekitar 500 ribu dibandingkan target kunjungan wisatawan asing pada 2012 yang mencapai 3,5 juta orang. “Mengingat saat ini Bali punya segalanya untuk pariwisata, yang branding-nya sudah internasional,” kata Mari Elka, di Bali, Kamis, 12 April 2012.
Mari mengungkapkan bahwa penilaian pariwisata Indonesia secara internasional masih cukup buruk.
Untuk daya saing pariwisata, Indonesia menempati peringkat ke-74 dari 139 negara. Infrastruktur ada di peringkat ke-90. Kebersihan ada di peringkat ke-120, yang artinya terjorok di urutan ke-19. “Daya saing sumber daya alam kita urutan 17 di antara 139 negara,” ucap Mari.
“Ini penting, kenapa angka-angka ini saya beber, agar mendapat perhatian oleh pemerintah daerah. Saya lihat soal kebersihannya, dari airport dan jalannya harus mendapat perhatian serius,” tuturnya.
Mari meminta kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia melakukan pembenahan terhadap hal-hal yang membuat Indonesia tertinggal dibanding negara lain.
Semua itu penting karena menunjang sektor pariwisata yang mampu menyediakan lapangan kerja sekitar tujuh persen. Pariwisata juga mampu memberikan devisa secara nasional di urutan kelima, setelah tambang, minyak, batu bara, dan lainnya.
Komentar
Posting Komentar